Duhai memang benar yang dikatakan, bahwa kerinduan itu sesungguhnya
tak bisa diajak kompromi. Jika ia telah menyerang satu jiwa, maka jiwa
itu akan tergelepar tak berdaya. Ia membuat sekujur tubuh menjadi lemah,
terkapar meminta jumpa. Dan disaat yang sama, ia membangkitkan semangat
gelora penuh ceria dalam penantian. Sebagaimana kata Rumi: "Aku bagai
benih di bawah tanah, Aku menanti tanda musim semi." Atau seperti
ungkapan Tere Liye: "Aku semaput dalam perasaan rindu. Aku ingin menghambakan diri dalam pelukannya."
Walau begitu merindu, tetapi aku hanya bisa mengungkapkan lewat kata dan nada. Seperti kata Helvy Tiana Rosa: " Puisi-puisiku berlari dalam hujan menuju rindu paling deras."
Apakah benar Rindu adalah ekspresi cinta yang paling dalam? Seperti yang dikatakan oleh al-Ghazali: "Cinta adalah suatu kecenderungan terhadap sesuatu yang memberikan manfaat. Apabila kecenderungan itu mendalam dan menguat, maka ia dinamakan rindu."
Oh Duhai diriMu. Bukankah Engkau lebih mengetahui setiap hati melebihi yang mengalaminya. Bukankah Engkau Maha Mencinta melebihi para pecinta? Duhai Cintaku. Aku akan bersabar supaya badai kegelisahan hatiku menjadi sirna. Aku akan "sisihkan gelombang-gelombang kerisauan dengan kekuatan kesabaran dan keyakinan." Demikian Imam 'Ali berkata.
Walau begitu merindu, tetapi aku hanya bisa mengungkapkan lewat kata dan nada. Seperti kata Helvy Tiana Rosa: " Puisi-puisiku berlari dalam hujan menuju rindu paling deras."
Apakah benar Rindu adalah ekspresi cinta yang paling dalam? Seperti yang dikatakan oleh al-Ghazali: "Cinta adalah suatu kecenderungan terhadap sesuatu yang memberikan manfaat. Apabila kecenderungan itu mendalam dan menguat, maka ia dinamakan rindu."
Oh Duhai diriMu. Bukankah Engkau lebih mengetahui setiap hati melebihi yang mengalaminya. Bukankah Engkau Maha Mencinta melebihi para pecinta? Duhai Cintaku. Aku akan bersabar supaya badai kegelisahan hatiku menjadi sirna. Aku akan "sisihkan gelombang-gelombang kerisauan dengan kekuatan kesabaran dan keyakinan." Demikian Imam 'Ali berkata.